Jumat, 12 Juni 2009

Trail Adventure

Motocross dan Motoadventure

Sebagai awal maka yang harus diperjelas adalah perbedaan antara motoadventure dengan motocross yang ujungnya akan melihat korelasi antara aktivitas motoadventure dengan sebutan istilah balapan liar. Mengutip dari American Heritage Dictionary maka motocross atau yang biasa disingkat dengan MX adalah A cross-country motorcycle race over a closed course of rough terrain with steep hills and sharp curves. Also called scramble. Kata-kata penting yang harus digarisbawahi adalah over a closed course atau dapat diartikan sebagai sirkuit tertutup dan bukan di jalan raya apalagi di hutan maupun jalan desa. Lantar, apakah penggunaan istilah balapan liar itu tepat? Jelas tidak. Kegiatan motocross, termasuk di dalamnya adalah kegiatan grasstrack adalah kegiatan didalam sirkuit dan dilaksanakan dengan semangat kompetisi untuk menaklukkan lawan dan menjadi yang tercepat. Sebagai imbalan, maka pembalap diberikan kompensasi berupa hadiah dalam bentuk uang dan piala serta memperoleh angka yang dikumulasikan untuk menentukan seeded atau tingkatan pembalap secara keseluruhan.

Berbeda dengan motocross, maka motoadventure bukan dilaksanakan di sirkuit tertutup. Sebutan adventure dirasakan tepat, oleh karena penggiat kegiatan ini cenderung berpetualang dengan menggunakan sepeda motor trail (ataupun rubahan) melalui jalan setapak (jalan air, jalan desa maupun lainnya) dan dilakukan bukan sebagai kompetisi akan tetapi sebagai sebuah bentuk petualangan. Sebagai akibatnya, maka kegiatan motoadventure tidak akan memperoleh hadiah, paling banter dalam event-event tertentu adalah doorprize.

Bagaimana dengan kecepatan dalam melakukan kedua aktivitas diatas? Motocross yang dilakukan di sirkuit tertutup dengan semangat kompetisi dilakukan dengan kecepatan tinggi, oleh karena itu maka mesin untuk sepeda motor yang digunakan untuk kegiatan motocross juga didesain untuk dapat dipacu secepat mungkin, bahkan melompat tinggi karena dilengkapi dengan suspensi yang sesuai. Berbeda dengan kegiatan motoadventure, maka yang dibutuhkan adalah tenaga serta kendaraan yang tidak terlalu tinggi (kaki harus menapak) untuk dapat menjaga keseimbangan. Kecepatan pada sepeda motor untuk kegiatan adventure rata-rata tidak terlalu tinggi, karena pada umumnya menggunakan mesin standard pabrik dengan sedikit modifikasi.



Aktivitas Motoadventure

Kedua adalah mengenai aktivitas kegiatan motoadventure itu sendiri. Motoadventure jelas dilaksanakan dengan memanfaatkan lingkungan yang ada untuk dapat dijelajahi dengan kendaraan bermotor roda dua. Penggiat kegiatan motoadventure terdiri dari tua maupun muda dan kegiatan dilaksanakan untuk menaklukkan tantangan yang tersedia di jalur yang dilintasi dengan semangat kebersamaan, dan bukan semangat kompetisi.

Tantangan yang dihadapi adalah tantangan yang tersedia di jalur yang dilalui, seperti misalnya turunan atau tanjakan yang curam, jalan yang licin dan berlumpur, sungai, pepohonan baik yang besar maupun yang kecil yang terdapat disisi jalur dengan tidak merubah atau merusaknya. Untuk mendukung hal ini, maka para penggiat kegiatan motoadventure biasanya melaksanakan aktivitasnya dengan berkelompok serta melengkapi diri dengan beberapa peralatan standar untuk memperbaiki kerusakan kendaraan, menambal ban serta webbing untuk menarik kendaraan yang rusak.

Rupa jalur pada umumnya adalah jalan setapak yang memang sudah tersedia. Jalur berupa jalan setapak pada umumnya adalah jalur yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk mencari kayu, sebagai jalan pintas menuju wilayah lain, jalur air maupun jalur menuju ke kebun atau lahan pertanian masyarakat. Pembukaan jalur baru diluar dari jalur yang sudah ada jarang bahkan tidak pernah dilakukan disebabkan keterbatasan peralatan dan faktor resiko atau bahaya yang mungkin terjadi. Jelas bahwa dengan cara ini, jalur yang relatif tetap dan tidak seimbang dengan meningkatnya penggemar kegiatan motoadventure maka tidak jarang pada musim penghujan, jalur jalan yang tersedia menjadi semakin dalam sebagai akibat penggerusan dari ban sepeda motor itu sendiri.

Sebagian besar offroader umumnya sudah memahami tehnik mengendarai kendaraan di lingkungan basah. Mengurangi kerusakan jalur dapat dilakukan dengan tidak memaksakan roda kendaraan berputar cepat pada saat kendaraan tidak dapat melaju yang disebabkan jalur yang licin. Bantuan tenaga manusia dengan mendorong kendaraan supaya maju pada putaran mesin yang rendah juga sudah diterapkan. Akan tetapi dengan semakin meningkatnya penggiat motoadventure, maka penerapan teknik diatas terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh sebagian kecil offroader yang kemudian akan memaksakan kendaraan yang ditungganginya untuk dipacu pada putaran tinggi dan menyebabkan kerusakan jalur.


6 komentar:

  1. 14 juni, Purwodadi kami datang tolong siapkan medan yang paling extrim,,,

    BalasHapus
  2. jangan lupa juga makanan yang enak2,

    BalasHapus
  3. kami menunggumu anak2 semarang, tunjukan kehebatanmu,,, tak sediani tukang pijet,,,wkwkwkwkwkkwkkkkkk,,,,,

    BalasHapus
  4. lumayan materi bahasan,,tentang apa itu Motocross ma moto adventure,,jd dikit lebih tahu,,btw thanx ya,,,nambah lagi dunk artikelnya, biar bs tamabh wawasan buat penggemar garuk tanah(pemula seperti saya)hehehe,,

    BalasHapus
  5. Bandit Pesta Lumpur

    Tepat sekali bahasannya boss...ditambahin dong biar kita yang kerabat setora di kota lain bisa dapat perkembangan berita dari stora. kalo boleh usul boss bikin event yang mencari titik koordinat yang telah di tentukan biar gabungan ilmu gunung dan petualangan motor dapat digabung...biar tambah seru...

    BalasHapus
  6. Ya, sip, . . . .ke Extriman itulah yang bikin Naluri jadi Kompetisi. Luluhkan medan, capai rute, asyik , nyaman, sehat, . . . biar awet hidup. Smangat membara , jatah 4 terlaksana. Allohuma. Amin.

    BalasHapus